RAPAT KOORDINASI KB KESEHATAN DESA CATURTUNGGAL

Caturtunggal (24/05/2019) bertempat di ruang  Karang Tumaritis desa Caturtunggal telah dilaksanakan rapat koordinasi KB kesehatan Desa Caturtunggal. Hadir pada pertemuan rakor KB kesehatan desa Caturtunggal adalah ketua tim penggerak PKK desa caturtunggal, ketua tim penggerak PKK padukuhan desa Caturtunggal, kader kesehatan desa Caturtunggal dan PLKB kecamatan Depok.

Rakor KB kesehatan merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tanggal 24 setiap bulannya. Adapun tujuan dilaksanakan rakor KB kesehatan adalah untuk mengetahui permasalahan kesehatan di wilayah dan saling berkoordinasi untuk kegiatan rutin di setiap padukuhan.

Tyas Kumalaratna ketua TIM penggerak PKK desa Caturtunggal dalam sambutannya, selama bulan puasa tubuh kita memerlukan asupan cairan yang cukup banyak. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu adanya konsumsi air putih yang cukup saat berbuka puasa, setelah sholat tarawih, mau tidur, bangun tidur dan setelah makan sahur. Apabila kekurangan cairan di dalam tubuh yang akan terjadi adalah menyebabkan dehidrasi. Lanjut Tyas dalam sambutannya, desa caturtunggal merupakan desa yang kompleks permasalahannya di desa Caturtunggal salah satunya adalah stunting. Perlu adanya peran serta keluarga untuk memberikan edukasi kepada putra putrinya untuk memberikan asupan gizi yang cukup. Karena edukasi yang terdekat adalah keluarga. Permasalahan kesehatan berikutnya adalah pergaulan bebas. Pentingnya sex education sejak dini  untuk mengenalkan putra putrinya tentang kesehatan reproduksi sejak dini.

Indah Falsafi nutrisionis Puskesmas Depok 3 dalam sambutannya, fenomena di desa Caturtunggal yaitu selain banyak penduduknya disisi lain juga banyak konflik. Salah satunya permasalahan di desa Caturtunggal adalah penyalahgunaan narkoba. Perlu adanya edukasi sejak dini tentang bahaya narkoba. Permasalahan yang lain di bidang kesehatan adalah adanya masalah gizi. Masalah gizi yang sedang trend saat ini adalah stunting. Perlu adanya peran serta kader kesehatan untuk menanggulangi masalah stunting di wilayah desa Caturtunggal. Lanjut Indah dalam sambutannya, masalah balita stunting di desa Caturtunggal adalah kurangnya asupan gizi kepada balita dan kurangnya partisipasi ibu balita untuk mengajak putra putrinya menimbang di posyandu. Pencegahan stunting yang efektif saat ini adalah memberikan asupan gizi yang seimbang dan memberikan tablet tambah darah kepada remaja putri untuk mempersiapkan kehamilannya.

Dilanjutkan advokasi tentang permasalahan gizi di wilayah desa Caturtunggal oleh mahasiswa gizi Poltekes Kemenkes. Advokasi ini membahas tentang permasalahan gizi di wilayah desa Caturtunggal yaitu D/S, stunting, ASI eksklusif dan KEP. Harapannya dari hasil advokasi ini adalah masyarakat di desa Caturtunggal bisa ikut andil dalam menurunkan permasalahan gizi di wilayah desa Caturtunggal. (AS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *